Wednesday, January 27, 2010

Sharing Session #1


Subhanallah, kisah cinta Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra is so incredible. really is....lebih terjaga dan terhormat.

* ^0^ : It's a real-beauty story

Monday, January 25, 2010

'Keuntungan' Merokok


Siapa bilang merokok itu hanya memiliki efek negative?? Gak percaya??

Berikut adalah tiga keuntungan merokok a la New Prime Time (tayang di TransTV):

1. Rumah anda akan selalu aman dari maling, karena dengan hanya mendengar suaru batuk anda di malam hari, maling akan segan memasuki rumah anda

2. Anda akan aman dari kejaran Anjing, karena perokok memiliki fisik yang cepat lelah, sehingga baru saja berlari, anda akan memiliki kecenderungan untuk jongkok yang merupakan posisi yang ditakuti seekor Anjing

3. Anda tidak akan pernah merasakan tua, karena kemungkinan mencapai usia tua itu sangat kecil

Yup, itulah tiga keuntungan merokok. Semoga bermanfaat untuk anda dalam memilih apa yang terbaik untuk kesehatan dan keselamatan tubuh anda :p

Thursday, January 21, 2010

My Love Confession #1

Postingan yang ini sebenarnya pernah ku buat dalam aplikasi 'note' di facebook dan juga blog saya sebelumnya, karena blog lama non-aktif, maka saya berinisiatif posting ulang post ini, karena menurut saya posting ini adalah ungkapan cinta saya untuk seseorang :)

well, here we go...

Jika seseorang bertanya padaku, siapa yang manusia yang paling ku sayang??? Kan ku jawab: mami. (manusia yang paling ku cintai setelah Rasulullah SAW)

Beliau lahir di Pamekasan, Madura, pada tanggal 1 Oktober 1960, anak ke 8 dari Sembilan bersaudara.

Apa yang membuat beliau begitu berharga bagiku? Karena dia ibuku.

Bukan, bukan itu saja. Banyak yang sangat special darinya.

Bisakah ku sebutkan satu persatu?? Tidak. Terlalu banyak. Juga terlalu spesial untuk diceritakan

Seberapa besar cinta ku padanya?? Apa perlu ku jawab..? cinta tidak untuk dikatakan, tapi dilakukan, ditunjukkan….dengan perbuatan halus dan indah

Apa pengorbanan terbesarnya?? Semua yang dilakukan beliau untukku adalah pengorbanan, pengorbanan yang menunjukkan cinta nya padaku.

Kejadian apa yang paling aku ingat?? Saat itu aku duduk di kelas 3 SMA Negeri 2 Bukittinggi. Suhu badanku jika diukur mungkin hampir 41 derajat celcius, sayangnya di rumah saat itu thermometer nya rusak. Aku demam. Demam karena kecapean dengan tugas dan kegiatan yang notabene saat itu aku hampir kelulusan SMA. Aku terkapar di kamarku. Di kasur yang dingin (bukittinggi dingin). Memakai jaket pinjaman seseorang (jaketku jarang dipake dan ilang entah kemana, mungkin di lemari bagian bawah). Aku tidak bisa melakukan apapun, bahkan untuk bergerak saja tidak enak. Hanya sesekali merintih. Aku kedinginan, tapi badaku sangat panas. Tiba-tiba mami datang bawa sepiring kecil minyak tanah, dan mengusapkannya ke sekujur badanku. Punggung, perut, kaki, tangan…. bibirnya tidak berhenti berzikir dan bersalawat saat mengusapkan minyak tanah itu. Aku bertanya: kenapa minyak tanah mi? mami jawab: minyak tanah itu bagus nak….
Hanya itu. Hanya itu jawaban mami. Aku pun hampir tertidur karena saking lamanya mami melakukan itu, bibirnya terus melafadzkan kalimat-kalimat Allah, dan doa. Air matanya berlinang…. Ya Allah….

Yang tidak ku duga adalah, tidak lebih dari dua jam kemudian suhu badanku turun. Aku mulai segar, dan hampir sembuh total. Apa yang bisa ku ambil dari sini?? Doa mami, doa seorang ibu, doa penuh ketulusan, yang dilakukan tanpa pamrih, dan penuh perngharapan hingga keluar air matanya… Ya Allah…aku ingin waktu itu terulang kembali, waktu di mana aku bisa berlama-lama di dekat mami

Apa yang paling aku tak mau lihat?? Beliau menangis karena aku menyakitinya….naudzubillah



above adalah foto mami dengan si bungsu, Dara

Sekarang, setelah aku berada jauh dengan nya, jika aku mendapat telepon dari nya, aku senang, dan seakan semangat ku terisi kembali. Aku selalu ingat bagaimana mami memberi kami semangat saat kami merasa jatuh, mami selalu dapat menemukan hikmah di balik semua kejadian yang kami (anak-anaknya) alami. Mami mengajarkan kami untuk terus bermimpi, dan melarang kami untuk mengosongkan mimpi kami. Mami bilang untuk terus berdoa dan berharap, dan jalani apa yang ada di depan mata, sebaik-baiknya, karena kita tidak pernah tahu rencana Allah. Mami bilang jangan pernah mencoba dengan sengaja menyakiti orang lain. mami bilang bersabarlah. Mami bilang tenanglah. Jika aku berbuat konyol, mami tertawa, dan mengatakan hal yang benar kepadaku. Semua tentang ku mami tahu, tentang sahabat2ku, tentang pelajaran atau kuliahku, tentang kisah ku, tentang dosen ku, tentang perasaanku. Jika ada kesempatan untuk bicara panjang, dari A-Z tidak akan ada yang tertinggal. Mami penjaga rahasia yang handal. Mami wajah yang penuh kasih, menyejukkan, dan terlihat muda. Mami yang mengajarkanku untuk suka membaca. Mami yang mengajarkanku untuk ibadah sunnah. Mami selalu mengingatkan ku di saat aku tinggi, dan menyemangatiku di saat aku jatuh.

Sosok ibu seperti apa lagi yang ku harapkan?? Semua yang seorang harapkan dari seorang ibu sudah ku dapatkan dari mami.

Terima kasih ya Allah…. Terima kasih. Engkau memberiku ibu, benar-benar ibu. Yang mengasihi kami setulus-tulusnya, dan memerankan perannya sebaik-baiknya..

Aku teringat suatu kejadian yang mengingatkanku betapa kuatnya hubungan antara anak dan ibunya. Hari itu hari libur kuliah (lupa kenapa), seharian di kos sendirian, aku adalah pecinta kesendirian, pecinta ketenangan. Maka senang2 aja di kos sendirian. Tetapi entah kenapa sore harinya hati ku cemas, gundah, takut, dan rasanya dada ku sesak. Aku mengingat2 apakah aku belum sholat? Ataukan ada kewajiban lain yang belum ku kerjakan? Tidak, semua sudah beres. Tapi cemas itu tidak hilang hingga maghrib. Aku bingung sendiri. Akhirnya aku sms-an ma teman kampus, dan janjian untuk nginep di kos nya. Itu bukan Aku !!!! Seorang aku paling malas jika diminta nginep di tempat orang lain, apalagi aku cinta sendirian…ketenangan. Akhirnya aku nginep tempat teman, dan malamnya aku susah tidur, masih cemas. Hingga aku sms mami minta ditelpon bsok paginya….

Esoknya, mami menelponku. Dialog awal percakapan kira2 bgini:
Aku : halo mi..
Mami : (diam) ada apa nak???
Aku : (hampir menangis) kakak takut mi….kakak cemas, tapi gtw kenapa…dari sore kemaren…
Mami : (terdiam)
Aku : kenapa ya mi? kenapa kakak begitu? Kenapa kakak takut banget padahal gak da apa2. Atau sekarang mami papi sekeluarga lagi ada masalah? Kok kakak secemas ini?
Mami : sebenernya kemaren sore…….blablabla (mami bercerita tentang apa yang terjadi hari sdi mana aku ketakutan tanpa alasan, ternyata memang ada kejadian serius yang tidak enak)

Mendengarnya aku sangat terkejut dan ingin rasanya memeluk mami sekeluarga. Aku juga takjub, perasaan takut itu begitu nyata, ikatan batin begitu terasa…. Allah Maha Besar..

Aku ingin seperti mami yang begitu solehah, bagaiman tidak??? Setiap malam mami tidur lebih cepat dan bangun jam 3 pagi untuk sholat malam dan zikir sebanyak2nya hingga pagi. Bibirnya jika tidak sedang bicara, selalu berdzikir.
Aku ingin seperti mami yang begitu setia sebagai seorang istri. Terus mendampingi papi, senang maupun susah. Kesetiaan yang oleh Rasul sangat diagungkan dari seorang wanita.

Aku ingin seperti mami yang bisa menjadi ibu, dan sahabat untuk anak-anaknya. Hingga aku merasa aman dan nyaman untuk menceritakan semua masalah dan rahasia ku padanya. Tanpa satu pun tertinggal. Dan mami tidak pernah iktu campur urusanku. Mami memberi dukungan pada kami. Nasehat. Saran. Dan memberi keleluasaan pada kami untuk bertindak sesuai batasnya. Mami mendidik kami dengan cara itu.




Mami memperkenalkan ku pada musik klasik. Mami mengajarkan ku bermain piano. Yang secara tidak langsung mempengaruhi kepribadianku. Mami mengajarkanku membaca dan mengaji. Mami juga yang membuatku cinta pelajaran bahasa inggris.
Ya Allah….terima kasih engkau menjadikanku anaknya. Engkau memilihkan aku ibu yang diharapkan banyak anak…terima kasih memberiku kesempatan hidup bersamanya….ya Allah…ku mohon lindungilah dia untukku…untuk kami… anak-anaknya, dan juga untuk papi.


Mercy….

Aishiteiru , mami…

Dipersembahkan oleh seorang anak perempuannya, anak pertamanya, yang telah menginjak kepala dua, untuk seorang ibu, yang luar biasa, luar biasa hebatnya, kehebatan taqwa dan batinnya,dan …. Kehebatan kasih sayangnya

Wednesday, January 20, 2010

No Tittle #1


“pertanyaan retoris cenderung mengandung keragu-raguan atas makna yang tersimpan dari pertanyaan itu sendiri, meski…..tak seorangpun perlu menjawabnya karena terkesan mutlak”

Yang kali ini bukan quote, tetapi hasil pemikiran saya juga. Jadi inget kata-kata teman saya di facebook bahwa jika saya memenangkan sebuah award, award itu adalah ‘wanita dengan pemikiran luar biasa (ribet)’. Agak kaget juga saat membaca komentar tersebut. Seribet itu kah?? Saya masih berpikir bahwa pemikiran saya terlalu simple dan cenderung cuek. Mungkin untuk konteks tertentu memang cuek, tapi kalau cerita mengenai bisa melahirkan posting-posting ini dan sebelumnya, bener juga kata teman saya itu…. Pemikiran saya ribet. Hehehe…

Jilbab


Jilbab cenderung menandakan bahwa yang memakainya adalah wanita yang memeluk agama Islam, tetapi itu tidak serta merta benar. Contohnya saja yang terjadi pada salah satu Sekolah Menengah Atas di kota Bukittinggi, tepatnya SMAN 2 Bukittinggi. Seluruh siswinya diwajibkan memakai jilbab setiap hari sekolah. Lalu bagaimana yang beragama non Islam (atau istilah kerennya ‘noni’)?? Dan Kepala Sekolah pun menjawab bahwa jilbab atau yang masyarakat Minangkabau sebut dengan Kerudung adalah pakaian khas adat Minangkabau, jadi seluruh siswi dengan beragam agama diwajibkan mengenakan jilbab ke sekolah demi melestarikan budaya Minangkabau.

Ada lagi fitrah jilbab yang melekat di benak masyarakat mengenai pemakaian jilbab. Wanita muslim yang mengenakan jilbab cenderung dianggap sebagai wanita yang tingkat iman dan taqwa nya sudah level advance, dan hal tersebut cenderung menjadi tameng bagi wanita muslim yang belum memakai jilbab untuk menunda pemakaiannya dengan berkata ‘belum siap’ atau ‘malu ah, belum ngerti apa-apa’. Walah… kenapa memakai jilbab itu dijadikan langkah akhir dalam peningkatan iman dan taqwa kita pada Allah SWT?? Kenapa memakai jilbab tidak dijadikan langkah awal??? kenapa nggak kan??

Saya pribadi contohnya. Saya sendiri belum bisa dikatakan muslimah yang ketaqwaannya sudah advance. Tetapi saya tahu bahwa jilbab adalah wajib, karena rambut pun aurat wanita, yang harus disembunyikan dari yang bukan mahramnya. Yang boleh tampak adalah wajah dan telapak tangan saja. Lalu apakah setelah mengetahui hal tersebut saya malah menyangkalnya dengan menunda? Dan mencari-cari alasan?? Itu sama saja dengan pembodohan terhadap diri sendiri bagi saya. Sudah tahu lalu mengapa pura-pura tidak tahu?? Lebih baik awam sekalian. Tetapi Allah tidak suka dengan manusia yang tidak mencari tahu. Nah, karena itulah saya memakai hijab ini, lebih menjaga diri dan kehormatan. Risikonya pun saya terima. Risiko seperti dugaan orang lain bahwa saya sangat alim (belum kok ^^), dan hamper setiap lewat di depan pemuda-pemuda, sering diucapkan salam. Sebenarnya lagi, saya tidak suka dengan orang-orang yang dengan seenaknya mengucapkan salam untuk menggoda wanita berjilbab yang lewat. Salam itu bukan mainan lho !!! karenanya saya cenderung acuh pada yang seperti itu. (maaf ya mas-mas yang sering saya cuekin…)

Ayo ukhti…. Lebarkan kain penutup mahkota mu, dan jadilah wanita yang semakin anggun :)

Welcome ^_^

Alhamdulillah....

akhirnya bisa hijrah juga. semoga stalker sebelumnya tidak mendeteksi yang ini. :)


Dengan menyebut nama Allah, Bismillah... saya akan memulai posting di blog ini

spirit !!!