Thursday, April 01, 2010

The Emiral’s Naughty Childhood

Ya, everyone have their own childhood. Good. Bless. Amazing. Touching.

What is "The Emiral"?? it comes from our father's name. so we named ourself as "The Emiral"

My siblings fond of doing something crazy and dangerous. So do I. So the little Emiral’s childhood was pretty sure crazy and dangerous. Crazy?? Ya, we did something people would think “what was it for”. Dangerous?? Absolutely. We danger our family reputation. The Emiral Reputation.





Eldona Sita Parawira Putri a.k.a. The Second Emiral. Pretty. Easy going. Kind. Friendly. Pencetus utama ide kenakalan








Dendy Muharsyah a.k.a. The Third Emiral. Full ambition. Smart. Gentle. Good looking.talkative enough.pelaku utama kenakalan




Me??? The First Emiral. Sebagai kakak yang baik, tidak melakukan apa-apa, kecuali ketawa saja (kadang-kadang ikutan juga sih :p )

These are my stories about our many naughty times when Dona and Dendy were in kindergarten, and I were an elementary school student in Jakarta Selatan. Yup… before moving to west Sumatra, we lived in Pancoran.

1. Malam-malam setelah shalat isha, kami sering melakukan keliling-seputaran-neighborhood, dan… melakukan sesuatu yang idenya entah muncul dari siapa. Suatu kenakalan anak-anak, tapi bukan juvenile delinquency (kan masih kecil). Yaitu…..hampir 1/3 rumah yang kami lewatin, kami matikan listriknya dengan sengaja. Hehehe…. Biasanya saya bertugas ‘jaga’. Liat kondisi apakah ada orang lewat atau gak (soalnya wajah saja paling innocent saat itu). Setelah aman, dua adik saya beraksi dengan mematikan saklar listrik yang biasanya terletak di depan rumah. And then??? Runaway !!!!! :p
Komentar Elsha dewasa : no problem, it supports ‘go green’ program, doesn’t it??? :D (tapi tidak kebayang kalau salah satu korban kami adalah orang yang sedang ngerjain tugas dengan sistem kebut semalam, dan lupa di-save. Atau yang lagi ngejar tender. Atau business man yang lagi ngerjain presentasi dimana kedudukannya dipertaruhkan.wew)

2. Salah satu tetangga kami ada yang menjual roti bakar di tenda pinggir jalan, yang buka hanya malam hari. Mereka itu sekelompok pria pekerja keras. Bekerja saat malam hari, dan pagi hari mereka masih tidur. Suatu hari di hari libur sekolah, saya dan adik-adik saya keliling-rumah-tetangga ‘lagi’, dan kami melihat rumah mereka pintunya terbuka. Kami pun tergoda untuk datang mengintip. Saat kami menghampiri rumah itu, ternyata para pria itu sedang tertidur di ruang tamu. Sandal berserakan, begitu pula tidur mereka yang ‘berserakan’. Otak iseng kami mulai ngeluarin sinyal nakal. Dua adik saya, masing-masing ambil sandal yang berserakan itu satu, dan kemudian melemparkannya ke para pria yang sedang tidur itu. Wew !!! masing-masing satu sandal. Setelah melempar…. Kabur tentunya. Tapi dasar adek cowok saya itu isengnya akut, akhirnya dia balik lagi ke rumah itu. Ngakunya ‘lihat kondisi’, gak taunya setelah dia pikir kondisi aman, dia malah ambil sandal lagi, dan ditimpukin lagi ke para pria yang tidur itu. Pria yang kena sih hanya menggeliat saja, dan ganti posisi tidur. Tidak ada yang bangun. Karenanya kami belum puas isengin. Tapi… berhubung rumah lain menunggu untuk diisengin, kami pun urung “melempar-semua-sandal-ke-semua-pria-yang-tidur”. Sigh. Sayang sekali.. (???)
Komentar Elsha dewasa : parah. no comment

3. Yang kali ini saya tidak ikut beraksi. Baik tidak ikut ‘jaga’ ataupun ikut hadir. Dua adik saya keliling rumah tetangga lagi. Mereka melihat ada rumah yang lagi direnovasi, karena tidak dikunci, dua adik saya masuk dan lihat ada kaleng cet penuh terbuka. Apa yang mereka lakukan?? Yaitu Tumpahin sekaleng penuh cet itu ke tembok. Dan untuk satu cet lagi ditumpahin sebagian saja ke lantai. Ckckckck….. yang ini parah banget kan? Setelah itu dengan santai mereka keluar rumah itu dan keliling lagi. Tapi begitu sampai rumah, papi dan mami sudah menunggu mereka untuk marah-marah. Tentunya… tetangga yang punya rumah itu melihat ‘si pelaku’ ke luar rumahnya, dan saat melihat cat pada tumpah, si pemilik rumah langusng ‘lapor’ ke papi. Papi dan mami marah besar !!! merasa malu. Kedua adik saya dimarahin, dan uang jajan dipotong dengan alasan “ganti cat pemilik rumah”. Saya yang lihat itu jadi kasihan, jadi mau patungan untuk ganti cat. Tapi gak jadi, karena inget pengen beli chiki. (namanya juga masih kecil..)
Komentar Elsha dewasa : sepandai-pandai tupai melompat, sekali-kali jatuh juga. :p

Good?? Nope
Bless?? It’s a sin (maaf ya Allah… kami masih lugu saat itu :p )
Amazing?? Exactly
Touching?? No doubt!!
Suggestion??? Don’t try these at yours

(keep your children away from such this crazy attitude :p)

2 comments:

Tiara said...
This comment has been removed by the author.
Elsha said...

hmm...lo belum kenal adek2 gw sih, nanti klo kenal jg gak heran ma cerita2 ini :p
parahan lo kali tut, setidaknya kami tdk mencelakakan org lain :D

Post a Comment